Jual Buku Heirs to World Culture: Being Indonesian, 1950-1965
Judul: Heirs to World Culture: Being Indonesian, 1950-1965
Editor: Jennifer Lindsay & Maya Liem
Penerbit: KITLV Press, 2012
Tebal: 547 halaman
Bahasa: Inggris
Buku Fisik: Rp. 150.000 (blm ongkir)
Ebook PDF: Rp. 15.000 (email)
SMS/WA: 085225918312
Volume ini menyatukan kesarjanaan baru oleh ilmuwan Indonesia dan non-Indonesia mengenai sejarah budaya Indonesia dari tahun 1950-1965. Selama satu dekade pertama di negara ini, hubungan Indonesia dengan dunia dan rasa kebangsaannya dinegosiasikan dengan penuh semangat di bidang budaya. Indonesia menggunakan jaringan budaya zaman itu, termasuk Perang Dingin, untuk mengumumkan dirinya di panggung dunia. Hubungan internasional, aspirasi pasca kolonial dan semangat nasionalistik berinteraksi untuk menghasilkan kehidupan budaya dan intelektual yang berkembang di rumah. Esai-sai membahas pertukaran seniman, intelektual, tulisan dan gagasan antara Indonesia dan berbagai negara; Pengembangan jaringan budaya; Dan cara jaringan ini berinteraksi dan mempengaruhi ekspresi dan wacana budaya di Indonesia. Dengan kontribusi Keith Foulcher, Liesbeth Dolk, Hairus Salim HS, Tony Day, Budiawan, Maya H.T. Liem, Jennifer Lindsay, Els Bogaerts, Melani Budianta, Choirotun Chisaan, I Nyoman Darma Putra, Barbara Hatley, Marije Plomp, Irawati Durban Ardjo, Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Michael Bodden.
Editor: Jennifer Lindsay & Maya Liem
Penerbit: KITLV Press, 2012
Tebal: 547 halaman
Bahasa: Inggris
Buku Fisik: Rp. 150.000 (blm ongkir)
Ebook PDF: Rp. 15.000 (email)
SMS/WA: 085225918312
WA: 0895362452784
Volume ini menyatukan kesarjanaan baru oleh ilmuwan Indonesia dan non-Indonesia mengenai sejarah budaya Indonesia dari tahun 1950-1965. Selama satu dekade pertama di negara ini, hubungan Indonesia dengan dunia dan rasa kebangsaannya dinegosiasikan dengan penuh semangat di bidang budaya. Indonesia menggunakan jaringan budaya zaman itu, termasuk Perang Dingin, untuk mengumumkan dirinya di panggung dunia. Hubungan internasional, aspirasi pasca kolonial dan semangat nasionalistik berinteraksi untuk menghasilkan kehidupan budaya dan intelektual yang berkembang di rumah. Esai-sai membahas pertukaran seniman, intelektual, tulisan dan gagasan antara Indonesia dan berbagai negara; Pengembangan jaringan budaya; Dan cara jaringan ini berinteraksi dan mempengaruhi ekspresi dan wacana budaya di Indonesia. Dengan kontribusi Keith Foulcher, Liesbeth Dolk, Hairus Salim HS, Tony Day, Budiawan, Maya H.T. Liem, Jennifer Lindsay, Els Bogaerts, Melani Budianta, Choirotun Chisaan, I Nyoman Darma Putra, Barbara Hatley, Marije Plomp, Irawati Durban Ardjo, Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Michael Bodden.