Jual Buku The United Nations and the Indonesian Takeover of West Papua, 1962-1969
Judul: The United Nations and the Indonesian Takeover of West Papua, 1962-1969: The Anatomy of Betrayal
Penulis: John Saltford
Penerbit: Routledge, 2006
Bahasa: Inggris
Tebal: 257 halaman
Buku Fisik: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Ebook PDF: Rp. 5.000 (email)
SMS/WA: 085225918312
Buku ini mengkaji peran masyarakat internasional dalam penyerahan koloni Belanda di Papua Barat / Irian Jaya ke Indonesia pada tahun 1960an dan mempertanyakan apakah orang Papua Barat benar-benar menggunakan hak untuk menentukan nasib sendiri yang dijamin di dalamnya Perjanjian Belanda / Indonesia yang ditengahi PBB tahun 1962. Keterlibatan Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, Soviet, Australia dan Inggris dibahas, namun penekanan khusus diberikan kepada bagian tengah yang dimainkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pelaksanaan kesepakatan ini. Sebagai penjamin, PBB untuk sementara mengambil alih administrasi wilayah tersebut dari Belanda sebelum mentransfer kontrol ke Indonesia pada tahun 1963. Setelah lima tahun masa pemerintahan Indonesia, sebuah tim PBB kembali ke Papua Barat untuk memantau dan mendukung tindakan penentuan nasib sendiri yang kontroversial yang mengakibatkan sebuah suara bulat oleh 1022 'perwakilan' Papua untuk menolak kemerdekaan. Meskipun demikian, isu ini masih sangat hidup saat ini karena Indonesia yang dilanda krisis menghadapi pemberontakan bersenjata terus berlanjut dan meningkatnya seruan untuk kebebasan di Papua Barat.
Penulis: John Saltford
Penerbit: Routledge, 2006
Bahasa: Inggris
Tebal: 257 halaman
Buku Fisik: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Ebook PDF: Rp. 5.000 (email)
SMS/WA: 085225918312
WA: 0895362452784
Buku ini mengkaji peran masyarakat internasional dalam penyerahan koloni Belanda di Papua Barat / Irian Jaya ke Indonesia pada tahun 1960an dan mempertanyakan apakah orang Papua Barat benar-benar menggunakan hak untuk menentukan nasib sendiri yang dijamin di dalamnya Perjanjian Belanda / Indonesia yang ditengahi PBB tahun 1962. Keterlibatan Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, Soviet, Australia dan Inggris dibahas, namun penekanan khusus diberikan kepada bagian tengah yang dimainkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pelaksanaan kesepakatan ini. Sebagai penjamin, PBB untuk sementara mengambil alih administrasi wilayah tersebut dari Belanda sebelum mentransfer kontrol ke Indonesia pada tahun 1963. Setelah lima tahun masa pemerintahan Indonesia, sebuah tim PBB kembali ke Papua Barat untuk memantau dan mendukung tindakan penentuan nasib sendiri yang kontroversial yang mengakibatkan sebuah suara bulat oleh 1022 'perwakilan' Papua untuk menolak kemerdekaan. Meskipun demikian, isu ini masih sangat hidup saat ini karena Indonesia yang dilanda krisis menghadapi pemberontakan bersenjata terus berlanjut dan meningkatnya seruan untuk kebebasan di Papua Barat.