Jual Buku The Workshop for Morality: The Islamic Creativity of Pesantren Daarut Tauhid in Bandung, Java
Judul: The Workshop for Morality: The Islamic Creativity of Pesantren Daarut Tauhid in Bandung, Java
Penulis: Dindin Solahudin
Penerbit: ANU E Press, 2000
Bahasa: Inggris
Tebal: 136 halaman (ukuran B5)
Harga: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Order 1: SMS/WA 085225918312
Order 2: WA 0895362452784
Buku ini merupakan studi luar biasa dari pesantren yang paling tidak biasa. Secara resmi dikenal sebagai Pesantren Daarut Tauhid, pesantren ini terletak di Bandung dan berkembang pada awal periode kebangkitan Islam di Indonesia. Lebih sering disebut sebagai Bengkel Akhlaq, 'Lokakarya untuk Moralitas' ini memberikan daya tarik khusus kepada kelompok-kelompok pemuda Muslim perkotaan, khususnya para mahasiswa. Pendirinya adalah H. K. Abdullah Gymnastiar, yang dikenal sebagai Aa Gym, yang kemudian menjadi salah satu pengkhotbah dan selebritas televisi paling penting di Indonesia. The Workshop for Morality adalah karya luar biasa dari relevansi sejarah dan etnografi yang mencerminkan kapasitas pengarangnya, Dindin Solahudin, untuk menangkap momen kritis dalam perkembangan Islam di masyarakat Indonesia kontemporer.
Penulis: Dindin Solahudin
Penerbit: ANU E Press, 2000
Bahasa: Inggris
Tebal: 136 halaman (ukuran B5)
Harga: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Order 1: SMS/WA 085225918312
Order 2: WA 0895362452784
Buku ini merupakan studi luar biasa dari pesantren yang paling tidak biasa. Secara resmi dikenal sebagai Pesantren Daarut Tauhid, pesantren ini terletak di Bandung dan berkembang pada awal periode kebangkitan Islam di Indonesia. Lebih sering disebut sebagai Bengkel Akhlaq, 'Lokakarya untuk Moralitas' ini memberikan daya tarik khusus kepada kelompok-kelompok pemuda Muslim perkotaan, khususnya para mahasiswa. Pendirinya adalah H. K. Abdullah Gymnastiar, yang dikenal sebagai Aa Gym, yang kemudian menjadi salah satu pengkhotbah dan selebritas televisi paling penting di Indonesia. The Workshop for Morality adalah karya luar biasa dari relevansi sejarah dan etnografi yang mencerminkan kapasitas pengarangnya, Dindin Solahudin, untuk menangkap momen kritis dalam perkembangan Islam di masyarakat Indonesia kontemporer.