Radikalisme Lokal: Oposisi dan Perlawanan terhadap Pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945)

Gambar Produk 1
Promo
Terlaris
Rp 10.000 Rp 5.000
Judul: Radikalisme Lokal: Oposisi dan Perlawanan terhadap Pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945)
Editor: Anton Lucas
Penerbit: Syarikat Indonesia, 2012
Isi: 540 halaman (14 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan (teks tidak bisa dicopy)

Studi mengenai revolusi Indonesia bisa dikatakan adalah sebuah studi klasik dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh generasi pengkaji Indonesia setelah George Mc. T. Kahin yang mempelopori kajian Revolusi Indonesia dan mendirikan Cornell Modern Indonesia Project di Universitas Cornell pada 1954 di Ithaca, New York. Kajian revolusi dengan berbagai pendekatan banyak lahir dari pusat kajian ini dan generasi pengkaji Indonesia bermunculan dengan minat studinya masing-masing. Dalam dekade selanjutnya studi tentang Indonesia juga dikembangkan di Australia, dimana beberapa mahasiswa Australia juga melakukan kajian tentang Indonesia. Salah satunya adalah Anton Lucas, editor buku ini. Anton Lucas dikenal dalam ilmu sosial Indonesia melalui studi sejarahnya tentang revolusi sosial di Tiga Daerah (Pemalang, Tegal dan Brebes). Ciri studi Anton Lucas dalam historiografi revolusi Indonesia, menurut Sartono Kartodirdjo, sejarawan ternama Indonesia, adalah pada aspek lokalitas dan metode yang digunakannya, yaitu oral history atau sejarah lisan. Dalam perspektif yang sama pula, walaupun buku ini berupa kumpulan tulisan, yang sebagian besar ditulis survivor zaman Pendudukan, disunting Anton Lucas dan diberikan konteks/analisis dalam Bab yang ditulisnya, tetap merekam peran aktor-aktor lokal dalam geliat revolusi sosial.

Pengalaman zaman Jepang diakui oleh para sejarawan sebagai penggalan sejarah yang sedikit mempunyai sumber tertulis, baik itu berupa dokumen atau laporan-laporan sezaman. Ini adalah periode terpendek dari penjajahan oleh bangsa lain di Nusantara, tetapi justru pada masa inilah pembentukan Indonesia sebagai bangsa mendapatkan ruangnya. Masa ini pula, dalam cerita keseharian orang-orang tua yang pernah hidup pada zaman Pendudukan adalah masa suram, dimana cerita tentang kesengsaraan, kelaparan dan kerja paksa yang penuh penderitaan menjadi cerita tutur antar generasi. Namun demikian, dalam keadaan yang demikian generasi baru pergerakan memainkan peranan penting dalam episode menjelang dan saat Proklamasi Kemerdekaan. Kesuraman telah memunculkan kepahlawanan dan keteladanan.