Kucing Hitam (Edgar Allan Poe)

Gambar Produk 1
Promo
Rp 10.000 Rp 5.000
Judul: Kucing Hitam
Penulis: Edgar Allan Poe
Penerbit: Nuansa, 2004
Isi: 92 halaman (2 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan (teks tidak bisa dicopy)

Buku ini merupakan kumpulan cerpen klasik. Buku ini dapat diselesaikan dalam sekali membaca. Latar belakang Poe yang penuh penderitaan mengakibatkan ia banyak menulis kisah misteri. Bagi orang-orang yang nggak biasa baca buku genre horor, buku karya Edgar Allan Poe ini cukup tepat. Ada nuansa mencekam yang tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan. Poe menyajikannya secara pas. Empat cerita pendek (cerpen) dalam seri fiksi klasik ini memiliki plot dan ide yang tidak biasa mulai dari "Tong Anggur", "Topeng Maut Merah", "Sebuah Kisah" sampai "Kucing Hitam".

Unsur mistis terasa pada cerita "Topeng Maut Merah" dan "Kucing Hitam". Dua cerita tersebut mengaitkan kehidupan nyata dengan alam supranatural. Adapun dua lainnya, "Tong Anggur" dan "Sebuah Kisah", lebih menitikberatkan suasana kebatinan seorang pelaku kejahatan. Dari dua cerita itu pula karakter dualisme seorang psikopat -yang mungkin masih tabu- menjadi terang benderang. Misal, bagaimana pergolakan batin yang dialami tokoh bernama Aku dalam "Sebuah Kisah". Dia jelas sekali mengalami panic attack manakala berada di posisi terhimpit. Tokoh Aku merencanakan pembunuhan terhadap lelaki tua dengan salah satu matanya serupa mata burung nasar. Dengan sangat matang Aku menjalankan skenario keji itu di malam hari. Hingga keesokan harinya, sekawan polisi mendatangi rumah yang ia huni atas laporan tetangga yang mendengar jeritan pada saat perkara terjadi. Awalnya tokoh Aku sangat percaya diri jika mayat lelaki tua yang ia benamkan di balik lantai kamar tidak akan diketahui oleh para polisi. Namun, lambat laut ada suara-suara yang menghantui sehingga si Aku tertekan, berteriak kesal dan mengakui perbuatannya.