Iblis: Lawan atau Kawan, Setan dalam Interpretasi Sufi
Judul: Iblis: Lawan atau Kawan, Setan dalam Interpretasi Sufi
Penulis: Javad Nurbakhsh
Penerbit: Serambi, 2004
Isi: 178 Halaman (2 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Kaum sufi menganut pendekatan yang sangat berbeda terhadap Iblis (setan) dalam karya-karya mereka. Ada yang memberinya tingkatan puiian yang layak dan ada yang mencercanya.
Di antara guru-guru sufi, al-Hallaj, Ahmad al-Ghazali, dan para murid yang disebut terakhir telah mengetengahkan pandangan khas tentang iblis, dengan menekankan peran pentingnya
dan kejernihan cara berpikirnya.
Penulis telah menyusun karya singkat ini dengan harapan dapat mernberikan jawaban yang mungkin bisa membantu orang-orang yang ingin mengetahui dengan tepat apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh kaum sufi ketika mereka memaparkan tentang iblis, dan sekaligus pula kemungkinan untuk memperluas ruang lingkup gagasan mereka sendiri. Karena, dari sudut pandang tertentu, iblis merupakan "biang setan", dan dari sudut pandang yang lain, yakni menurut pendapat sejumlah ahli makrifat, merupakan makhluk yang memiliki kedudukan tinggi di jalan Keesaan Tuhan (tauhid) dan makhluk paling mulia, maka penulis menyebutnya 'Setan Besar'.
Penulis: Javad Nurbakhsh
Penerbit: Serambi, 2004
Isi: 178 Halaman (2 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Kaum sufi menganut pendekatan yang sangat berbeda terhadap Iblis (setan) dalam karya-karya mereka. Ada yang memberinya tingkatan puiian yang layak dan ada yang mencercanya.
Di antara guru-guru sufi, al-Hallaj, Ahmad al-Ghazali, dan para murid yang disebut terakhir telah mengetengahkan pandangan khas tentang iblis, dengan menekankan peran pentingnya
dan kejernihan cara berpikirnya.
Penulis telah menyusun karya singkat ini dengan harapan dapat mernberikan jawaban yang mungkin bisa membantu orang-orang yang ingin mengetahui dengan tepat apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh kaum sufi ketika mereka memaparkan tentang iblis, dan sekaligus pula kemungkinan untuk memperluas ruang lingkup gagasan mereka sendiri. Karena, dari sudut pandang tertentu, iblis merupakan "biang setan", dan dari sudut pandang yang lain, yakni menurut pendapat sejumlah ahli makrifat, merupakan makhluk yang memiliki kedudukan tinggi di jalan Keesaan Tuhan (tauhid) dan makhluk paling mulia, maka penulis menyebutnya 'Setan Besar'.