Psikologi Ibn Sina
Judul: Psikologi Ibn Sina
Penulis: Ibnu Sina
Penerbit: Pustaka Hidayah, 2009
Isi: 205 Halaman (6 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan (teks tidak bisa dicopy)
Setiap Filosof tidak pernah luput dari pembahasan tentang jiwa manusia, karena jiwa merupakan bagian yang paling dekat dengan (diri)} kita dan sangat misterius. Tetapi, setiap kali para pemikir mengira bahwa mereka sudah mengetahui lebih banayk tentang jiwa, menyelami hakikatnya, menyingkap rahasianya dan mengenali esensinya, ternyata mereka mendapati ilmu itu laksana fatamorgana dan esensi jiwa tetap menjadi sesuatu yang misterius.
Pemikiran Eropa masih sangat dipengaruhi karya-karya ibn Sina sejak abad ke-12 hingga abad ke-17 M, ketika muncul Rene Descartes yang banyak mengutip argumentasi Ibn Sina dalam menbuktikan keberadaan jiwa. Sementara itu pengaruh psikologi Ibn Sina terhadap para filosofot Muslim, tidak perlu dibuktikan lagi. Para Filosofot Muslim mutakhir bahkan menetapkan kepemimpinan dan kepeloporan Ibn Sina, dan memberinya gelar syaikh ar-Ra Is. Mereka meniru gayanya dalam sebagian besar pembahasan tentang Ilmu Jiwa.
Penulis: Ibnu Sina
Penerbit: Pustaka Hidayah, 2009
Isi: 205 Halaman (6 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan (teks tidak bisa dicopy)
Setiap Filosof tidak pernah luput dari pembahasan tentang jiwa manusia, karena jiwa merupakan bagian yang paling dekat dengan (diri)} kita dan sangat misterius. Tetapi, setiap kali para pemikir mengira bahwa mereka sudah mengetahui lebih banayk tentang jiwa, menyelami hakikatnya, menyingkap rahasianya dan mengenali esensinya, ternyata mereka mendapati ilmu itu laksana fatamorgana dan esensi jiwa tetap menjadi sesuatu yang misterius.
Pemikiran Eropa masih sangat dipengaruhi karya-karya ibn Sina sejak abad ke-12 hingga abad ke-17 M, ketika muncul Rene Descartes yang banyak mengutip argumentasi Ibn Sina dalam menbuktikan keberadaan jiwa. Sementara itu pengaruh psikologi Ibn Sina terhadap para filosofot Muslim, tidak perlu dibuktikan lagi. Para Filosofot Muslim mutakhir bahkan menetapkan kepemimpinan dan kepeloporan Ibn Sina, dan memberinya gelar syaikh ar-Ra Is. Mereka meniru gayanya dalam sebagian besar pembahasan tentang Ilmu Jiwa.