When Breath Becomes Air

Gambar Produk 1
Promo
Terlaris
Rp 10.000 Rp 5.000
Judul: When Breath Becomes Air
Penulis: Paul Kalanithi
Penerbit: Random House, 2016
Isi: 231 Halaman (1 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook EPUB

Pada usia 36 tahun, di ambang menyelesaikan pelatihan selama satu dekade sebagai ahli bedah saraf, Paul Kalanithi didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium IV. Suatu hari dia adalah seorang dokter yang merawat orang yang sekarat, dan hari berikutnya dia adalah seorang pasien yang berjuang untuk hidup. Dan begitu saja, masa depan yang dia dan istrinya bayangkan menguap. When Breath Becomes Air mencatat transformasi Kalanithi dari seorang mahasiswa kedokteran yang naif "dirasuki", seperti yang dia tulis, "dengan pertanyaan tentang apa, mengingat bahwa semua organisme mati, membuat kehidupan yang bajik dan bermakna" menjadi seorang ahli bedah saraf di Stanford yang bekerja di otak, tempat paling kritis untuk identitas manusia, dan akhirnya menjadi pasien dan ayah baru yang menghadapi kefanaannya sendiri.

Apa yang membuat hidup layak dijalani saat menghadapi kematian? Apa yang Anda lakukan ketika masa depan, bukan lagi tangga menuju tujuan hidup Anda, mendatar menjadi masa kini yang abadi? Apa artinya memiliki anak, mengasuh kehidupan baru saat yang lain memudar? Ini adalah beberapa pertanyaan yang Kalanithi perjuangkan dalam memoar yang sangat mengharukan dan diamati dengan sangat indah ini.

Paul Kalanithi meninggal pada Maret 2015, saat mengerjakan buku ini, namun kata-katanya terus hidup sebagai panduan dan hadiah bagi kita semua. “Saya mulai menyadari bahwa menghadapi kematian saya sendiri, dalam arti tertentu, tidak mengubah apa pun dan segalanya,” tulisnya. “Tujuh kata dari Samuel Beckett mulai berulang di kepala saya: 'Saya tidak bisa melanjutkan. Saya akan melanjutkan.’” When Breath Becomes Air adalah refleksi peneguhan hidup yang tak terlupakan tentang tantangan menghadapi kematian dan tentang hubungan antara dokter dan pasien, dari seorang penulis brilian yang menjadi keduanya.