Demokrasi Madinah: Model Demokrasi Cara Rasulullah
Promo
Judul: Demokrasi Madinah: Model Demokrasi Cara Rasulullah
Editor: Mohammad Shoelhi
Penerbit: Republika, 2003
Isi: 129 Halaman (2 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF
"Akhir-akhir ini, Islam sering dituding Barat sebagai agama yang identik dengan kekerasan dan penindasan. Tudingan tersebut jelas tidak didukung oleh fakta. Padahal, berdasarkan fakta sejarah, sejak periode Madinah dan masa sesudahnya hingga puncak masa kejayaan Islam ternyata Islam telah mempraktikkan negara kesejahteraan dan perdamaian. Kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang demokratis di tengah masyarakat yang plural dengan aliran politik dan ideologi yang heterogen telah terwujud secara harmonis di Madinah.
Bukti-bukti yang menyertai fakta tersebut salah satunya terpatri dalam Piagam Madinah, yang merupakan konstitusi pertama di dunia. Piagam ini memuat hak dan kewajiban antara pemimpin dan warga serta sesama warga secara seimbang. HAM dan demokrasi mendapatkan tempat terhormat. Hidup di bawah naungan Piagam Madinah, masyarakat Muslim, Yahudi dan Nasrani menikmati kesejahteraan dan perdamaian yang hakiki.
Buku ini mengungkap fakta tersebut dan menunjukkan bagaimana Piagam Madinah sebagai konstigusi negara Islam disusun dan dipraktikkan oleh Nabi. Diskursus tentang HAM dan demokrasi yang menjadi isu krusial masa kini dikupas secara kontekstual dan tekstual dengan menyandingkan pasal-pasal antara Piagam Madinah dan Piagam Jakarta serta UUD 1945 yang di amandemen di negeri ini.
Editor: Mohammad Shoelhi
Penerbit: Republika, 2003
Isi: 129 Halaman (2 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF
"Akhir-akhir ini, Islam sering dituding Barat sebagai agama yang identik dengan kekerasan dan penindasan. Tudingan tersebut jelas tidak didukung oleh fakta. Padahal, berdasarkan fakta sejarah, sejak periode Madinah dan masa sesudahnya hingga puncak masa kejayaan Islam ternyata Islam telah mempraktikkan negara kesejahteraan dan perdamaian. Kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang demokratis di tengah masyarakat yang plural dengan aliran politik dan ideologi yang heterogen telah terwujud secara harmonis di Madinah.
Bukti-bukti yang menyertai fakta tersebut salah satunya terpatri dalam Piagam Madinah, yang merupakan konstitusi pertama di dunia. Piagam ini memuat hak dan kewajiban antara pemimpin dan warga serta sesama warga secara seimbang. HAM dan demokrasi mendapatkan tempat terhormat. Hidup di bawah naungan Piagam Madinah, masyarakat Muslim, Yahudi dan Nasrani menikmati kesejahteraan dan perdamaian yang hakiki.
Buku ini mengungkap fakta tersebut dan menunjukkan bagaimana Piagam Madinah sebagai konstigusi negara Islam disusun dan dipraktikkan oleh Nabi. Diskursus tentang HAM dan demokrasi yang menjadi isu krusial masa kini dikupas secara kontekstual dan tekstual dengan menyandingkan pasal-pasal antara Piagam Madinah dan Piagam Jakarta serta UUD 1945 yang di amandemen di negeri ini.