Kebenaran yang Hilang: Sisi Kelam Praktik Politik dan Kekuasaan dalam Sejarah Kaum Muslim
Judul: Kebenaran yang Hilang: Sisi Kelam Praktik Politik dan Kekuasaan dalam Sejarah Kaum Muslim
Penulis: Farag Fouda
Penerbit: Paramadina, 2008
Isi: 214 Halaman (1 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF
Buku ini merupakan upaya menyingkap kembali sisi-sisi kelam dari praktik politik dan kekuasaan dalam sejarah kaum Muslim —sejak era Khulafa al-Rasyidin hingga memasuki era Umayyah dan Abbasiyah— yang selama ini jarang terungkap ke khalayak luas, kendati fakta-fakta sejarah itu sesungguhnya telah terekam dalam karya-karya sarjana Muslim klasik. Tentu dengan pengandaian bahwa keterusterangan dan keterbukaan dalam persoalan ini adalah barang langka. Betapa banyak hambatan untuk bersikap terbuka dan terus terang dalam membicarakan topik seperti ini. Pertama, karena adanya ketakutan. Kedua, karena terlalu banyak hiperbola. Ketiga, karena terlalu berhitung menyangkut segala kemungkinan terburuk yang akan menimpa orang yang mengungkapkannya. Penulis buku ini menawarkan suatu sudut pandang atau cara pembacaan baru yang kritis terhadap pengalaman praktik politik dan kekuasaan rezim-rezim kaum Muslim, yang selama ini dipandang sebagai zaman keemasan dan kegemilangan sejarah kaum Muslim, yang oleh sebagian kaum Muslim dewasa ini dijadikan sebagai inspirasi dan tipe-ideal bagi upaya mewujudkan suatu model ‘negara-agama’ pada masa modern.
Penulis: Farag Fouda
Penerbit: Paramadina, 2008
Isi: 214 Halaman (1 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF
Buku ini merupakan upaya menyingkap kembali sisi-sisi kelam dari praktik politik dan kekuasaan dalam sejarah kaum Muslim —sejak era Khulafa al-Rasyidin hingga memasuki era Umayyah dan Abbasiyah— yang selama ini jarang terungkap ke khalayak luas, kendati fakta-fakta sejarah itu sesungguhnya telah terekam dalam karya-karya sarjana Muslim klasik. Tentu dengan pengandaian bahwa keterusterangan dan keterbukaan dalam persoalan ini adalah barang langka. Betapa banyak hambatan untuk bersikap terbuka dan terus terang dalam membicarakan topik seperti ini. Pertama, karena adanya ketakutan. Kedua, karena terlalu banyak hiperbola. Ketiga, karena terlalu berhitung menyangkut segala kemungkinan terburuk yang akan menimpa orang yang mengungkapkannya. Penulis buku ini menawarkan suatu sudut pandang atau cara pembacaan baru yang kritis terhadap pengalaman praktik politik dan kekuasaan rezim-rezim kaum Muslim, yang selama ini dipandang sebagai zaman keemasan dan kegemilangan sejarah kaum Muslim, yang oleh sebagian kaum Muslim dewasa ini dijadikan sebagai inspirasi dan tipe-ideal bagi upaya mewujudkan suatu model ‘negara-agama’ pada masa modern.