Menulis Itu Indah: Pengalaman Para Penulis Dunia

Gambar Produk 1
Promo
Rp 10.000 Rp 5.000
Judul: Menulis Itu Indah: Pengalaman Para Penulis Dunia
Penulis: Albert Camus, et.al.
Penerbit: Octopus, 2016
Isi: 215 Halaman (1 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF

Para penulis tak juga berhenti merangkai kata. Umberto Eco bahka menilai aktivitas menulis sebagai “kewajiban-politis”-nya. Jika tidak punya kendali atas otoritas politik, maka tuliskan keresahan itu bagi orang lain. Inilaha tugas yang sebenarya bagi para sarjana, juga warga negara lainnya, tutur Eco. Kita harus terus berpendapat karena kita wajib menyatakan sesuatu, dan buka dimestikan karena kita punya kepastian “ilmiah” yang tanpa boleh dibantah.

Bukan maksud para penulis di buku ini untuk menjadi yang paling tahu. Mereka sekedar memberitahu, sudah lama melalui karya mereka dan kini -dalam buku ini- melalui esai-esai mereka tentang dunia kepenulisan. Maka dari itulah, gatra-gatra tentang tulisan dalam kumpula esai ini pun hadir dengan beragam perspektif. Bahkan, latar belakang “disiplin kerja” mereka secara “ilmiah” pun beraneka.

Buku ini berisi esai-esai tentang dunia kepenulisan yang ditulis oleh para penulis dunia. Ditulis oleh 23 penulis dunia, kumpulan esai menampilkan beragam perspektif. Buku ini berisi esai antara lain : Kreasi yang Fana (Albert Camus), Bagaimana Saya Menulis (Bertrand Rusell), Penulis Punya Tanggung Jawan (Carlos Fuentes), Penyair yang Benar (Czeslaw Milosz), Naguib Mahfouz dan Kekejaman Memori (Edward Said), Pertemuan Saya dengan Ernest Hemingway (Gabriele Garcia Marques), Mengapa Saya Menulis? (George Orwell), Apakah Menulis Itu? (Jean-Paul Sartre), Karya Komtemplasi, dan Meditasi (Jose Saramago), Menulis dan Menjadi (Nadine Gordimer), dll. Keindahan dalam proses menulis menjadikan para penulis dunia tak berhenti merangkain kata, bahkan aktivitas menulis dianggap sebagai suatu “kewajiban politis”. Jika tidak punya kendali atas otoritas suatu hal, setidaknya menuliskan keresahan tersebut bagi orang lain.