Mimpi Gugur Daun Zaitun (Dorothea Rosa Herliany)
Promo
Judul: Mimpi Gugur Daun Zaitun
Penulis: Dorothea Rosa Herliany
Penerbit: Grasindo, 1999
Isi: 128 Halaman (4 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Membaca kumpulan puisi ini semakin menyadarkan kita akan dua butir kebijaksanaan tua yang sangat mendasar. Pertama, berhubungan dengan masalah sosial yang makro. Kedua, mengacu pada soal individu. Yang pertama menyangkut nasib bahasa dan peradaban sebuah bangsa terbesar keempat di dunia. Yang lain menyangkut greget seorang individu yang dalam banyak hal -seperti sebagian besar warga di negeri ini- terjepit di antara tulang-belulang pembangunan industri kapitalisme mutakhir.
Kumpulan puisi ini menyadarkan kita betapa kaya potensi bahasa Indonesia yang biasanya tak tampak. Ini bukan komentar baru. Karya sastra, seperti sudah sering dikatakan kaum cerdik cendekia, merupakan sumber utama mekarnya bahasa. Sedang bahasa merupakan indikator paling utama jika bukan satu-satunya yang tersisa,yang membedakan kita dari cacing, ayam, beringin, beton, atau elektron dalam komputer. Pergulatan kemanusiaan berawal dan berakhir dengan pergulatan dalam bahasa.
Penulis: Dorothea Rosa Herliany
Penerbit: Grasindo, 1999
Isi: 128 Halaman (4 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Membaca kumpulan puisi ini semakin menyadarkan kita akan dua butir kebijaksanaan tua yang sangat mendasar. Pertama, berhubungan dengan masalah sosial yang makro. Kedua, mengacu pada soal individu. Yang pertama menyangkut nasib bahasa dan peradaban sebuah bangsa terbesar keempat di dunia. Yang lain menyangkut greget seorang individu yang dalam banyak hal -seperti sebagian besar warga di negeri ini- terjepit di antara tulang-belulang pembangunan industri kapitalisme mutakhir.
Kumpulan puisi ini menyadarkan kita betapa kaya potensi bahasa Indonesia yang biasanya tak tampak. Ini bukan komentar baru. Karya sastra, seperti sudah sering dikatakan kaum cerdik cendekia, merupakan sumber utama mekarnya bahasa. Sedang bahasa merupakan indikator paling utama jika bukan satu-satunya yang tersisa,yang membedakan kita dari cacing, ayam, beringin, beton, atau elektron dalam komputer. Pergulatan kemanusiaan berawal dan berakhir dengan pergulatan dalam bahasa.