Existentialism Is a Humanism - Jean-Paul Sartre
Promo
Terlaris
Judul: Existentialism Is a Humanism
Penulis: Jean-Paul Sartre
Penerbit: Yale University Press, 2007
Isi: 108 Halaman (1 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook EPUB
Untuk mengoreksi kesalahpahaman umum tentang pemikirannya, Jean-Paul Sartre, intelektual Eropa yang dominan pada dekade pasca-Perang Dunia II, menerima undangan untuk berbicara pada tanggal 29 Oktober 1945, di Club Maintenant di Paris. Tujuan yang tidak disebutkan dalam ceramahnya (“Existentialism Is a Humanism”) adalah untuk menguraikan filosofinya sebagai bentuk “eksistensialisme”, sebuah istilah yang banyak dibicarakan pada saat itu. Sartre menegaskan bahwa eksistensialisme pada dasarnya adalah sebuah doktrin bagi para filsuf, meskipun ironisnya, ia akan membuatnya dapat diakses oleh khalayak umum. Teks ceramahnya yang diterbitkan dengan cepat menjadi salah satu kitab suci eksistensialisme dan menjadikan Sartre selebriti internasional.
Gagasan kebebasan menempati inti doktrin Sartre. Manusia, yang terlahir di alam semesta yang kosong dan tidak bertuhan, tidak mempunyai asal mula. Dia menciptakan esensinya—dirinya, keberadaannya—melalui pilihan-pilihan yang dibuatnya secara bebas (“eksistensi mendahului esensi”). Kalau bukan karena kemungkinan kematiannya, dia tidak akan pernah berakhir. Memilih menjadi ini atau itu berarti meneguhkan nilai dari apa yang kita pilih. Oleh karena itu, dalam memilih, kita tidak hanya berkomitmen pada diri kita sendiri tetapi juga seluruh umat manusia. Buku ini menyajikan terjemahan bahasa Inggris terbaru dari ceramah Sartre pada tahun 1945 dan analisisnya terhadap The Stranger karya Camus, serta diskusi mengenai karya-karya ini oleh penulis biografi Sartre yang terkenal, Annie Cohen-Solal. Edisi ini merupakan terjemahan dari edisi Perancis tahun 1996, yang memuat perkenalan Arlette Elkaïm-Sartre dan tanya jawab dengan Sartre tentang ceramahnya.
Penulis: Jean-Paul Sartre
Penerbit: Yale University Press, 2007
Isi: 108 Halaman (1 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook EPUB
Untuk mengoreksi kesalahpahaman umum tentang pemikirannya, Jean-Paul Sartre, intelektual Eropa yang dominan pada dekade pasca-Perang Dunia II, menerima undangan untuk berbicara pada tanggal 29 Oktober 1945, di Club Maintenant di Paris. Tujuan yang tidak disebutkan dalam ceramahnya (“Existentialism Is a Humanism”) adalah untuk menguraikan filosofinya sebagai bentuk “eksistensialisme”, sebuah istilah yang banyak dibicarakan pada saat itu. Sartre menegaskan bahwa eksistensialisme pada dasarnya adalah sebuah doktrin bagi para filsuf, meskipun ironisnya, ia akan membuatnya dapat diakses oleh khalayak umum. Teks ceramahnya yang diterbitkan dengan cepat menjadi salah satu kitab suci eksistensialisme dan menjadikan Sartre selebriti internasional.
Gagasan kebebasan menempati inti doktrin Sartre. Manusia, yang terlahir di alam semesta yang kosong dan tidak bertuhan, tidak mempunyai asal mula. Dia menciptakan esensinya—dirinya, keberadaannya—melalui pilihan-pilihan yang dibuatnya secara bebas (“eksistensi mendahului esensi”). Kalau bukan karena kemungkinan kematiannya, dia tidak akan pernah berakhir. Memilih menjadi ini atau itu berarti meneguhkan nilai dari apa yang kita pilih. Oleh karena itu, dalam memilih, kita tidak hanya berkomitmen pada diri kita sendiri tetapi juga seluruh umat manusia. Buku ini menyajikan terjemahan bahasa Inggris terbaru dari ceramah Sartre pada tahun 1945 dan analisisnya terhadap The Stranger karya Camus, serta diskusi mengenai karya-karya ini oleh penulis biografi Sartre yang terkenal, Annie Cohen-Solal. Edisi ini merupakan terjemahan dari edisi Perancis tahun 1996, yang memuat perkenalan Arlette Elkaïm-Sartre dan tanya jawab dengan Sartre tentang ceramahnya.