Filsafat Islam Madzhab Kedua: Teosofi Iluminasi (Hikmah Al-Isyraq) Suhrawardi Al-Maqtul

Gambar Produk 1
Promo
Rp 10.000 Rp 5.000
Judul: Filsafat Islam Madzhab Kedua: Teosofi Iluminasi (Hikmah Al-Isyraq) Suhrawardi Al-Maqtul
Penulis: Fathul Mufid & Subaidi
Penerbit: Goresan Pena, 2021
Isi: 244 Halaman (2 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF

Filsafat iluminasi Suhrawardi merupakan tipe falsafah yang paling orisinil di antara konsep-konsep filsafat yang sealiran, mengingat dia memiliki pengetahuan yang luas dalam berbagai aliran filsafat Yunani, Persia, dan India. Filsafat iluminasi Suhrawardi nampaknya merupakan adonan yang sempurna dari berbagai unsur tasawuf dan filsafat yang dipahami Suhrawardi, melalui jalan sufi dan filosofi atau melalui rasa dan iluminasi. Al-isyraq, berarti bersinar atau memancarkan cahaya, dan lebih tepatnya diartikan penyinaran atau iluminasi. Menurut Suhrawardi sumber segala yaang ada ialah ”Cahaya Yang Mutlak”, yang disebut Nur al-Anwar mirip matahari. Walaupun Dia memancarkan cahaya terus menerus, namun cahaya-Nya tidak pernah berkurang dan bahkan sama sekali tidak terpengaruh, Nur dalam konsep ini nampaknya dapat dianalogkan dengan rahmat Tuhan (faid). Menurut Suhrawardi ada benda-benda yang merupakan cahaya dalam realitasnya sendiri, dan benda-benda yang bukan cahaya dalam realitasnya sendiri, masing-masing terjadi dengan sendirinya (aksidensial), tak tergantung atau independen. Konsep ini menghasilkan empat macam realitas, yaitu; a) cahaya immaterial yang terjadi dengan sendirinya, yang disebut Cahaya Murni (al-Nur al- Mujarrad), b) cahaya aksidential (al-Nur al-‘Aridl) yang inheren di dalam cahaya immaterial maupun tubuh fisik, c) cahaya perantara (al-barzakh) atau substansi yang gelap (al-jauhar al-gasiq), yaitu tubuh dan d) mode yang gelap (al-hai’ah al- al-zulmaniyah), aksiden di dalam cahaya immaterial maupun tubuh fisik.