Menakar Panji Koming: Tafsiran Komik Karya Dwi Koendoro Pada Masa Reformasi Tahun 1998
Judul: Menakar Panji Koming: Tafsiran Komik Karya Dwi Koendoro Pada Masa Reformasi Tahun 1998
Penulis: Muhammad Nashir Setiawan
Penerbit: Kompas, 2002
Isi: 166 halaman (6 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Komik kartun merupakan wacana visual yang sarat dengan tanda-tanda pictorial. Komik terdiri dari beberapa sekuens yang saling berhubungan. Hubungan-hubungan tersebut berupa alur cerita yang secara asosiatif diteruskan sendiri oleh pembaca. Selain berupa gambar, tanda-tanda dalam bentuk teks juga sangat menentukan arah permasalahan. Dengan kata lain, keduanya saling melengkapi dan bersinergi membentuk jalinan makna. Mengamati komik Panji Koming ibarat sedang menebak teka-teki bergambar, Tanda-tanda visual dan narasi teksnya menggambarkan situasi masa lalu, namun secara anakronistis sebenarnya kisah-kisah tersebut merupakan metafora situasi aktual di Indonesia. Panji Koming bukan sekadar tampil melucu, tetapi di balik itu rentetan peristiwa sejarah secara intrinsik melatarbelakangi proses penciptaannya. Selaras dengan penggalian makna yang tersirat dalam komik tersebut, diperlukan kajian interpretatif dengan fokus pada signifikasi tanda-tanda dan konteksnya.
Komik Panji Koming merupakan bentuk lain dari rubrik opini redaksi Harian Kompas. Ia tidak secara eksplisit menjelaskan fenomena sosio-politik dalam negeri, namun fenomena tersebut dihadirkan dalam bentuk kiasan. Oleh karena itu, untuk dapat memungut maknanya diperlukan pengetahuan yang sesuai dengan konteks situasional. Tafsiran komik Panji Koming apabila diuraikan dapat menjadi suatu deskripsi yang signifikan dan merupakan penggalan catatan sejarah bangsa.
Komik strip Panji Koming menjadi salah satu ikon penting di harian Kompas. Karya Dwi Koen ini isinya sarat dengan pesan. Kebanyakan perihal peristiwa-peristiwa yang terjadi disekeliling kita saat ini. M. Nashir, sang penulis, mengangkat sederet episode Panji Koming pada kurun waktu 1998 yang bertepatkan dengan era reformasi dan jatuhnya rezim Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun.
Penulis: Muhammad Nashir Setiawan
Penerbit: Kompas, 2002
Isi: 166 halaman (6 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Komik kartun merupakan wacana visual yang sarat dengan tanda-tanda pictorial. Komik terdiri dari beberapa sekuens yang saling berhubungan. Hubungan-hubungan tersebut berupa alur cerita yang secara asosiatif diteruskan sendiri oleh pembaca. Selain berupa gambar, tanda-tanda dalam bentuk teks juga sangat menentukan arah permasalahan. Dengan kata lain, keduanya saling melengkapi dan bersinergi membentuk jalinan makna. Mengamati komik Panji Koming ibarat sedang menebak teka-teki bergambar, Tanda-tanda visual dan narasi teksnya menggambarkan situasi masa lalu, namun secara anakronistis sebenarnya kisah-kisah tersebut merupakan metafora situasi aktual di Indonesia. Panji Koming bukan sekadar tampil melucu, tetapi di balik itu rentetan peristiwa sejarah secara intrinsik melatarbelakangi proses penciptaannya. Selaras dengan penggalian makna yang tersirat dalam komik tersebut, diperlukan kajian interpretatif dengan fokus pada signifikasi tanda-tanda dan konteksnya.
Komik Panji Koming merupakan bentuk lain dari rubrik opini redaksi Harian Kompas. Ia tidak secara eksplisit menjelaskan fenomena sosio-politik dalam negeri, namun fenomena tersebut dihadirkan dalam bentuk kiasan. Oleh karena itu, untuk dapat memungut maknanya diperlukan pengetahuan yang sesuai dengan konteks situasional. Tafsiran komik Panji Koming apabila diuraikan dapat menjadi suatu deskripsi yang signifikan dan merupakan penggalan catatan sejarah bangsa.
Komik strip Panji Koming menjadi salah satu ikon penting di harian Kompas. Karya Dwi Koen ini isinya sarat dengan pesan. Kebanyakan perihal peristiwa-peristiwa yang terjadi disekeliling kita saat ini. M. Nashir, sang penulis, mengangkat sederet episode Panji Koming pada kurun waktu 1998 yang bertepatkan dengan era reformasi dan jatuhnya rezim Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun.