High Conflict: Why We Get Trapped and How We Get Out

Gambar Produk 1
Promo
Terlaris
Rp 10.000 Rp 5.000
Judul: High Conflict: Why We Get Trapped and How We Get Out
Penulis: Amanda Ripley
Penerbit: Simon & Schuster, 2021
Bahasa: Inggris
Ukuran: 10 MB (368 Halaman)
Format: Ebook EPUB

Itulah yang dilakukan oleh "konflik tingkat tinggi". Itulah tangan tak kasat mata zaman kita. Dan itu berbeda dari gesekan yang bermanfaat dari konflik yang sehat. Itulah konflik yang baik, dan itu adalah kekuatan yang diperlukan yang mendorong kita untuk menjadi orang yang lebih baik.

Sebaliknya, konflik tingkat tinggi adalah apa yang terjadi ketika perselisihan berubah menjadi perseteruan antara yang baik dan yang jahat, perseteruan antara kita dan mereka. Dalam keadaan ini, aturan main yang normal tidak berlaku lagi. Otak berperilaku berbeda. Kita merasa semakin yakin akan keunggulan kita sendiri dan, pada saat yang sama, semakin bingung dengan pihak lain.

Penulis buku terlaris New York Times dan jurnalis pemenang penghargaan Amanda Ripley menyelidiki bagaimana orang baik terperangkap oleh konflik tingkat tinggi—dan bagaimana mereka terbebas.

Perjalanan kita dimulai di California, tempat seorang pakar konflik terkenal di dunia berjuang untuk melepaskan diri dari perseteruan politik. Kemudian kita bertemu dengan seorang pemimpin geng Chicago yang mendedikasikan hidupnya untuk dendam—hanya untuk mendapati dirinya bekerja di samping pria yang membunuh idola masa kecilnya. Selanjutnya, kami akan pergi ke Kolombia untuk mencari tahu apakah ribuan orang dapat didorong keluar dari konflik besar-besaran. Akhirnya, kami akan kembali ke Amerika untuk melihat apa yang terjadi ketika sekelompok orang Yahudi liberal dari Manhattan dan petugas pemasyarakatan konservatif dari Michigan memilih untuk tinggal di rumah masing-masing agar dapat lebih memahami satu sama lain.

Semua orang ini, dalam situasi yang sangat berbeda, ditarik ke dalam konflik besar-besaran oleh kekuatan yang sama, termasuk pelaku konflik, penghinaan, dan biner palsu. Namun pada akhirnya, mereka semua menemukan cara untuk mengubah konflik besar-besaran menjadi sesuatu yang baik, sesuatu yang membuat mereka menjadi orang yang lebih baik. Mereka memanusiakan kembali dan mengkategorikan ulang lawan-lawan mereka, dan mereka menghidupkan kembali rasa ingin tahu dan heran, bahkan saat mereka terus berjuang untuk apa yang mereka tahu benar.

Orang-orang memang lolos dari konflik besar-besaran. Individu—bahkan seluruh komunitas—dapat memutus lingkaran umpan balik kemarahan dan menyalahkan, jika mereka mau. Ini adalah cara baru yang membuka pikiran untuk berpikir tentang konflik yang akan mengubah cara kita bergerak di dunia.
Baca lebih sedikit