The Unthinkable: Who Survives When Disaster Strikes - and Why
Judul: The Unthinkable: Who Survives When Disaster Strikes - and Why
Penulis: Amanda Ripley
Penerbit: Crown Archetype, 2008
Bahasa: Inggris
Ukuran: 2 MB (288 Halaman)
Format: Ebook PDF
Ia mengintai di sudut imajinasi kita, hampir di luar kemampuan kita untuk melihatnya: kemungkinan bahwa robekan pada jalinan kehidupan dapat terbuka tanpa peringatan, menjungkirbalikkan sebuah rumah, gedung pencakar langit, atau peradaban.
Saat ini, sembilan dari sepuluh orang Amerika tinggal di tempat-tempat yang berisiko tinggi terhadap gempa bumi, badai, tornado, terorisme, atau bencana lainnya. Besok, sebagian dari kita harus membuat pilihan dalam hitungan detik untuk menyelamatkan diri dan keluarga kita. Bagaimana kita akan bereaksi? Seperti apa rasanya? Apakah kita akan menjadi pahlawan atau korban? Apakah pendidikan kita, jenis kelamin kita, kepribadian kita—apa pun yang pernah kita pelajari, pikirkan, atau impikan—pada akhirnya akan menjadi penting?
Amanda Ripley, seorang jurnalis pemenang penghargaan untuk majalah Time yang telah meliput beberapa bencana paling dahsyat di zaman kita, berangkat untuk menemukan apa yang ada di balik rasa takut dan spekulasi. Dalam karya jurnalisme investigasi yang luar biasa ini, Ripley menelusuri kembali respons manusia terhadap beberapa bencana besar dalam sejarah, mulai dari ledakan kapal amunisi Mont Blanc pada tahun 1917—salah satu ledakan terbesar sebelum penemuan bom atom—hingga kecelakaan pesawat di Inggris pada tahun 1985 yang membingungkan para penyelidik selama bertahun-tahun, hingga perjalanan 15.000 orang yang berhasil keluar dari World Trade Center pada tanggal 11 September 2001. Kemudian, untuk memahami sains di balik kisah-kisah tersebut, Ripley beralih ke ilmuwan otak terkemuka, psikolog trauma, dan pakar bencana lainnya, baik formal maupun informal, mulai dari penyintas Holocaust yang mempelajari kepahlawanan hingga penembak jitu ulung yang belajar mengatasi dampak ketakutan yang ekstrem.
Akhirnya, Ripley melangkah ke sudut-sudut gelap imajinasinya sendiri, otaknya diperiksa oleh para peneliti militer dan mengalami melalui simulasi realistis bagaimana rasanya bertahan hidup dari kecelakaan pesawat ke laut atau melarikan diri dari kobaran api.
Ripley kembali dengan kebijaksanaan berharga tentang kemanusiaan yang mengejutkan dari kerumunan, keanggunan sirkuit ketakutan otak, dan ketidakcukupan yang mencengangkan dari banyak respons evolusi kita. Yang paling tak terduga, ia menemukan kemampuan otak untuk melakukan jauh, jauh lebih baik, hanya dengan sedikit bantuan.
The Unthinkable mengantar kita ke wilayah paling suram dari mimpi buruk kita, menyalakan senter, dan mengamati sekeliling dengan mantap. Kemudian ia membawa kita pulang, lebih cerdas dan lebih kuat dari sebelumnya.
Penulis: Amanda Ripley
Penerbit: Crown Archetype, 2008
Bahasa: Inggris
Ukuran: 2 MB (288 Halaman)
Format: Ebook PDF
Ia mengintai di sudut imajinasi kita, hampir di luar kemampuan kita untuk melihatnya: kemungkinan bahwa robekan pada jalinan kehidupan dapat terbuka tanpa peringatan, menjungkirbalikkan sebuah rumah, gedung pencakar langit, atau peradaban.
Saat ini, sembilan dari sepuluh orang Amerika tinggal di tempat-tempat yang berisiko tinggi terhadap gempa bumi, badai, tornado, terorisme, atau bencana lainnya. Besok, sebagian dari kita harus membuat pilihan dalam hitungan detik untuk menyelamatkan diri dan keluarga kita. Bagaimana kita akan bereaksi? Seperti apa rasanya? Apakah kita akan menjadi pahlawan atau korban? Apakah pendidikan kita, jenis kelamin kita, kepribadian kita—apa pun yang pernah kita pelajari, pikirkan, atau impikan—pada akhirnya akan menjadi penting?
Amanda Ripley, seorang jurnalis pemenang penghargaan untuk majalah Time yang telah meliput beberapa bencana paling dahsyat di zaman kita, berangkat untuk menemukan apa yang ada di balik rasa takut dan spekulasi. Dalam karya jurnalisme investigasi yang luar biasa ini, Ripley menelusuri kembali respons manusia terhadap beberapa bencana besar dalam sejarah, mulai dari ledakan kapal amunisi Mont Blanc pada tahun 1917—salah satu ledakan terbesar sebelum penemuan bom atom—hingga kecelakaan pesawat di Inggris pada tahun 1985 yang membingungkan para penyelidik selama bertahun-tahun, hingga perjalanan 15.000 orang yang berhasil keluar dari World Trade Center pada tanggal 11 September 2001. Kemudian, untuk memahami sains di balik kisah-kisah tersebut, Ripley beralih ke ilmuwan otak terkemuka, psikolog trauma, dan pakar bencana lainnya, baik formal maupun informal, mulai dari penyintas Holocaust yang mempelajari kepahlawanan hingga penembak jitu ulung yang belajar mengatasi dampak ketakutan yang ekstrem.
Akhirnya, Ripley melangkah ke sudut-sudut gelap imajinasinya sendiri, otaknya diperiksa oleh para peneliti militer dan mengalami melalui simulasi realistis bagaimana rasanya bertahan hidup dari kecelakaan pesawat ke laut atau melarikan diri dari kobaran api.
Ripley kembali dengan kebijaksanaan berharga tentang kemanusiaan yang mengejutkan dari kerumunan, keanggunan sirkuit ketakutan otak, dan ketidakcukupan yang mencengangkan dari banyak respons evolusi kita. Yang paling tak terduga, ia menemukan kemampuan otak untuk melakukan jauh, jauh lebih baik, hanya dengan sedikit bantuan.
The Unthinkable mengantar kita ke wilayah paling suram dari mimpi buruk kita, menyalakan senter, dan mengamati sekeliling dengan mantap. Kemudian ia membawa kita pulang, lebih cerdas dan lebih kuat dari sebelumnya.