When God Was a Woman
Judul: When God Was a Woman
Penulis: Merlin Stone
Penerbit: Harcourt, 1978
Bahasa: Inggris
Ukuran: 7 MB (324 Halaman)
Format: Ebook PDF
Berikut ini, yang didokumentasikan secara arkeologis, adalah kisah tentang agama Dewi. Dikenal dengan banyak nama—Astarte, Isis, Ishtar, dan lain-lain—ia berkuasa di Timur Dekat dan Timur Tengah. Selain disembah karena kesuburannya, ia dipuja sebagai pencipta yang bijaksana dan satu-satunya sumber tatanan universal. Di bawah kepemimpinannya, peran perempuan sangat berbeda dari peran dalam budaya patriarki Yahudi-Kristen. Perempuan membeli dan menjual properti, berdagang di pasar, dan warisan hak milik dan properti diwariskan dari ibu ke anak perempuan.
Bagaimana perubahan itu terjadi? Dengan mendokumentasikan penulisan ulang mitos dan dogma agama secara menyeluruh, Merlin Stone merinci konspirasi paling kuno: pencitraan ulang patriarki Dewi sebagai sosok yang bejat dan bejat. Inilah potret yang meletakkan dasar bagi salah satu penipuan budaya terbesar—legenda Adam dan Hawa yang jatuh.
Merlin Stone telah mengajar seni dan sejarah seni di tingkat universitas dan dari tahun 1958 hingga 1967 bekerja sebagai pematung, memamerkan karyanya secara luas dan mengerjakan banyak pesanan patung. Ia menjadi tertarik pada arkeologi dan agama kuno melalui seninya dan meneliti buku ini selama lebih dari sepuluh tahun.
Penulis: Merlin Stone
Penerbit: Harcourt, 1978
Bahasa: Inggris
Ukuran: 7 MB (324 Halaman)
Format: Ebook PDF
Berikut ini, yang didokumentasikan secara arkeologis, adalah kisah tentang agama Dewi. Dikenal dengan banyak nama—Astarte, Isis, Ishtar, dan lain-lain—ia berkuasa di Timur Dekat dan Timur Tengah. Selain disembah karena kesuburannya, ia dipuja sebagai pencipta yang bijaksana dan satu-satunya sumber tatanan universal. Di bawah kepemimpinannya, peran perempuan sangat berbeda dari peran dalam budaya patriarki Yahudi-Kristen. Perempuan membeli dan menjual properti, berdagang di pasar, dan warisan hak milik dan properti diwariskan dari ibu ke anak perempuan.
Bagaimana perubahan itu terjadi? Dengan mendokumentasikan penulisan ulang mitos dan dogma agama secara menyeluruh, Merlin Stone merinci konspirasi paling kuno: pencitraan ulang patriarki Dewi sebagai sosok yang bejat dan bejat. Inilah potret yang meletakkan dasar bagi salah satu penipuan budaya terbesar—legenda Adam dan Hawa yang jatuh.
Merlin Stone telah mengajar seni dan sejarah seni di tingkat universitas dan dari tahun 1958 hingga 1967 bekerja sebagai pematung, memamerkan karyanya secara luas dan mengerjakan banyak pesanan patung. Ia menjadi tertarik pada arkeologi dan agama kuno melalui seninya dan meneliti buku ini selama lebih dari sepuluh tahun.