The Swerve: How the World Became Modern
Judul: The Swerve: How the World Became Modern
Penulis: Stephen Greenblatt
Penerbit: W. W. Norton & Company, 2012
Isi: 377 Halaman (10 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook EPUB
Pada musim dingin tahun 1417, seorang pria bertubuh pendek, ramah, dan cerdik, berusia akhir tiga puluhan, mengambil sebuah manuskrip tua dari rak berdebu di sebuah biara terpencil, melihat dengan penuh semangat apa yang telah ditemukannya, dan memerintahkan agar manuskrip itu disalin. Ia adalah Poggio Bracciolini, pemburu buku terhebat di era Renaisans. Penemuannya, puisi kuno karya Lucretius, On the Nature of Things, hampir seluruhnya hilang dalam sejarah selama lebih dari seribu tahun.
Puisi itu adalah puisi indah yang berisi gagasan-gagasan paling berbahaya: bahwa alam semesta berfungsi tanpa bantuan para dewa, bahwa ketakutan religius merusak kehidupan manusia, bahwa kesenangan dan kebajikan bukanlah hal yang berlawanan melainkan saling terkait, dan bahwa materi terbuat dari partikel-partikel materi yang sangat kecil yang bergerak abadi, bertabrakan dan berbelok secara acak ke arah yang baru. Kembalinya materi ke peredaran mengubah jalannya sejarah. Visi puisi itu akan membentuk pemikiran Galileo dan Freud, Darwin dan Einstein, dan—di tangan Thomas Jefferson—meninggalkan jejaknya pada Deklarasi Kemerdekaan.
Dari taman para filsuf kuno hingga ruang-ruang gelap skriptoria monastik selama Abad Pertengahan, hingga pengadilan sinis dan kompetitif seorang paus yang korup dan berbahaya, Greenblatt menghidupkan pencarian dan penemuan Poggio dengan cara yang memperdalam pemahaman kita tentang dunia tempat kita tinggal saat ini.
Penulis: Stephen Greenblatt
Penerbit: W. W. Norton & Company, 2012
Isi: 377 Halaman (10 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook EPUB
Pada musim dingin tahun 1417, seorang pria bertubuh pendek, ramah, dan cerdik, berusia akhir tiga puluhan, mengambil sebuah manuskrip tua dari rak berdebu di sebuah biara terpencil, melihat dengan penuh semangat apa yang telah ditemukannya, dan memerintahkan agar manuskrip itu disalin. Ia adalah Poggio Bracciolini, pemburu buku terhebat di era Renaisans. Penemuannya, puisi kuno karya Lucretius, On the Nature of Things, hampir seluruhnya hilang dalam sejarah selama lebih dari seribu tahun.
Puisi itu adalah puisi indah yang berisi gagasan-gagasan paling berbahaya: bahwa alam semesta berfungsi tanpa bantuan para dewa, bahwa ketakutan religius merusak kehidupan manusia, bahwa kesenangan dan kebajikan bukanlah hal yang berlawanan melainkan saling terkait, dan bahwa materi terbuat dari partikel-partikel materi yang sangat kecil yang bergerak abadi, bertabrakan dan berbelok secara acak ke arah yang baru. Kembalinya materi ke peredaran mengubah jalannya sejarah. Visi puisi itu akan membentuk pemikiran Galileo dan Freud, Darwin dan Einstein, dan—di tangan Thomas Jefferson—meninggalkan jejaknya pada Deklarasi Kemerdekaan.
Dari taman para filsuf kuno hingga ruang-ruang gelap skriptoria monastik selama Abad Pertengahan, hingga pengadilan sinis dan kompetitif seorang paus yang korup dan berbahaya, Greenblatt menghidupkan pencarian dan penemuan Poggio dengan cara yang memperdalam pemahaman kita tentang dunia tempat kita tinggal saat ini.
