The Burnout Society
Promo
Terlaris
Judul: The Burnout Society
Penulis: Byung-Chul Han
Penerbit: Stanford Briefs, 2015
Isi: 70 Halaman (1 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook EPUB
Masyarakat kita yang kompetitif dan berorientasi pada layanan memberikan dampak buruk pada individu di era modern akhir. Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, multitasking, teknologi yang "ramah pengguna", dan budaya kenyamanan justru menghasilkan gangguan yang berkisar dari depresi hingga gangguan perhatian (ADD) hingga gangguan kepribadian ambang. Byung-Chul Han menafsirkan meluasnya penyakit ini sebagai ketidakmampuan untuk mengelola pengalaman negatif di era yang ditandai dengan positivitas berlebihan dan ketersediaan universal orang dan barang. Stres dan kelelahan bukan hanya pengalaman pribadi, tetapi juga fenomena sosial dan historis. Dengan mengecam dunia di mana setiap respons yang bertentangan dengan arus utama dapat menyebabkan semakin terpinggirnya seseorang, ia menggunakan literatur, filsafat, dan ilmu sosial serta alam untuk mengeksplorasi konsekuensi mengorbankan refleksi intelektual yang terputus-putus demi koneksi saraf yang konstan.
Penulis: Byung-Chul Han
Penerbit: Stanford Briefs, 2015
Isi: 70 Halaman (1 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook EPUB
Masyarakat kita yang kompetitif dan berorientasi pada layanan memberikan dampak buruk pada individu di era modern akhir. Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, multitasking, teknologi yang "ramah pengguna", dan budaya kenyamanan justru menghasilkan gangguan yang berkisar dari depresi hingga gangguan perhatian (ADD) hingga gangguan kepribadian ambang. Byung-Chul Han menafsirkan meluasnya penyakit ini sebagai ketidakmampuan untuk mengelola pengalaman negatif di era yang ditandai dengan positivitas berlebihan dan ketersediaan universal orang dan barang. Stres dan kelelahan bukan hanya pengalaman pribadi, tetapi juga fenomena sosial dan historis. Dengan mengecam dunia di mana setiap respons yang bertentangan dengan arus utama dapat menyebabkan semakin terpinggirnya seseorang, ia menggunakan literatur, filsafat, dan ilmu sosial serta alam untuk mengeksplorasi konsekuensi mengorbankan refleksi intelektual yang terputus-putus demi koneksi saraf yang konstan.